web stats

Jumat, 19 Desember 2014

hukum kesehatan

A.      Hak pasien pada literature hokum kesehatan
1)      Hak mendapat informasi : diagnosa, terapi, ttg cara kerja dan pengakiman dokter, resiko, kemungkinan perasaan sakit ataupun perasaan lain, keuntungan terapi, pradiagnosa.         Klpk pasien yang tdk memerlukan informasi : jika terapi menghendaki, jika merugikan pasien, jk pasien sakit jiwa dan jika pasien belum dewasa.
2)      Hak memberikan persetujuan
Informed consent (keadaan tidak sadar) : mnrt leenen  dikemukakan adanya suatu piksi yuridis (presumed consent) bahwa seseorang dalam keadaan tidak sadar akan menyetujui apa yang pada umumnya disetujui oleh pasien yang berada dalam keadaan sadar pada situasi dan kondisi sakit yang sama.            Psl 1354 kuhper ttg zaak waar naming (perwakilan suka rela) yaitu suatu sikap tindakan yang pada dasarnya mengambil alih tanggung jawab dengan bertindak menolong pasien dan bilah pasien telah sadar dokter bisa bertanya apakah perawatannya diteruskan atau mau tukar dokter.        Tindakan dokter pada pasien tdk sadar 1) menunggu keluarganya datang tanpa membahayakan jiwa pasien 2) segera melakukan tindakan medic atas dasar life saving, piksi yuridis, perwakilan suka rela. Persetujuan khusus tidak lagi diperlukan untuk tindakan operasi yang sudah mendapat persetujuan (implied consent)
3)      Hak memilih dokter
4)      Hak memilih rumah sakit
5)      Hak atas rahasia kedokteran  rumusan rahasianya adalah
·         Segala sesuatu yang oleh pasien secara sadar atau secara tdk sadar disampaikan kpd dokter
·         Segala sesuatu yang oleh dokter telah diketahuinya sewaktu mengobati dan merawat pasien
·         Pasien mempunyai hak dan dokter wajib menghormati hak pasien. Namun hak pasien dpt dikesampingkan  dengan 6 hal :
a.       Bila diatur UU
b.      Bila pasien membahayakan orang lain
c.       Bila pasien dapat memperoleh hak social
d.      Bila secara jelas diberikan isin oleh pasien
e.      Bila pasien memberikan kesan kepada dokter bahwa ia mengisinkan
f.        Bahwa hal ini untuk kepentingan umum atau kepentingan yang lebih tinggi
Pidana : pasal 3dan22 KUHP   perdata: psl 1365 kuhper
6)      Hak menolak perawatan dan pengobatan
7)      Hak menolak tindakan medic tertentu
8)      Hak untuk menghentikan pengobatan atau perawatan
9)      Hak atas second opinion (pendapat kedua)
10)   Hak melihat rekan medik
B.      Kewajiban pasien
1)      Memberikan penjelasan sebanyak mungkin tentang penyakitnya
2)      Mentaati petunjuk dan instruksi dokter
3)      Mentaati aturan rumah sakit
4)      Melunasi biaya rumah sakit

C.      Kewajiban dokter ada 3 kelompok
1)      Berhubungan dengan pungsi social pemeliharaan kesehatan (healthy care)  yang pada kelompok ini kepentingan masyarakat menonjol dan bukan kepentingan pasien saja karena itu dalam melakukan kewajiban disini seorang dokter harus  memperhatikan factor kepentingan masyarakat
2)      Berhubungan dengan kewajiban pasien dan profesi dokter  untuk memperhatikan semua hak pasien
3)      Berhubungan dengan standart profesi kedokteran dan kewajiban yang timbul dari standar profesi kedokteran
Aspek perdata malapraktik meliputi unsure:
a.       Menyimpang dari standar profesi kedokteran
b.      Ada kelalaian meskipun hanya culpalepis (kelalaian ringan)
c.       Ada kaitan kausal antara tindakan medis dan kerugian yang merupakan akibat dari tindakan tersebut
Kewajiban dokter atau dokter gigi dalam pasal 51 UU no.29/2004/praktik kedoteran
a.       Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien
b.      Merujuk pasien kedokter/dokter gigi lain yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik apabila tdk mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan
c.       Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia
d.      Melakukan pertolongan darurat atas dasar pri kemanusiaan kecuali ia yakin pada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya
e.      Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

D.      Hak dokter
1)      Hak untuk bekerja menurut standar medic
2)      Hak untuk menolak melakukan tindakan medic krn secara professional tdk dapat mempertanggung jawabkannya
3)      Hak untuk menolak melakukan tindakan medic yang menurut tindakan hatinya tidak baik
4)      Hak mengakhiri hubungan dengan pasien jika ia menilai bhw kerja sama pasien dengan dia tidak ad lagi gunanya
5)      Hak atas privasi dokter
6)      Hak atas impormasi pasien yang tidk puas terhadapnya
7)      Hak atas balas jasa
8)      Hak atas pemberian penjelasan lengkap oleh pasien tentang penyakit yang dideritanya
9)      Hak untuk membela diri
10)   Hak memilih pasien
11)   Hak menolak memberikan keterangan tentang pasien di pengadilan

E.       Mal praktek medic : suatu tindakan atau perbuatan medic yang dilakukan dengan jalan yang tidak baikdan dapat menimbulkan celaka atau bahaya
Mal praktik medic mengandung beberapa unsure :
a.       Dokter kurang menguasai ilmu pengetahuan kedokteran dan keterampilan yang sudah berlaku umum dikalangan profesi kedokteran
b.      Dokter memberikan pelayanan medic
c.       Dokter melakukan kelalaian berat/ringan/kurang hati-hatian dapat mencakup
1.       Tidak melakukan suatu tindakan  yang seharusnya dilakukan
2.       Melakukan suatu tindakan yang seharusnya tidak perlu dilakukan
d.      Melakukan tindakan medic yang bertentangan dengan medic
1)      aspek pidana mal praktek : hanya dijatuhkan jika dokter melakukan culpa lata   (kelalaian berat ) / serius baru akan dikenai pidana yaitu pasal 359 kuhp dan dibutuhkan pembuktian culpa lata bukan culpa lepis
2)      aspek perdata : culpa lepis sudah cukup untuk mengugat perdata rumah sakit atau dokter untuk menjatuhkan putusan bayar kerugian pada pasien. Meliputi unsure:
a.       menyimpang dari standar profesi kedokteran
b.      ada kelalaian atau kurang berhati-hati meskipun cumin culpa lepis
c.       ada kaitan causal antara tindakan medis dengan kerugian yang diakibatkan dengan tindakan tersebut
F.       Hubungan malpraktek dengan dasar peniadaan pidana dalam kuhp
1.       Overmag 48 kuhp (daya paksa)
2.       Pembelaan diri 49 kuhp
3.       Melaksanakan ketentuan UU 50 kuhp
4.       Melaksanakan perintah jabatan 51 kuhp

G.     Pengaduan dugaan mal praktik
Pengaduan ke majelis kehoramatan disiplin kedokteran Indonesia(MKDKI)
1.       Mal etik
a.       Majelis kehormatan etik kedokteran (MKEK)
i.                     bebas
ii.                   Teguran : lisan dan tulisan
iii.                  Tindakan administrative : gaji/pangkat ditunda, dicabut surat isin praktekny sementara/selamanya,hokum kepegawaian.
2.       Disiplin kedokteran
a.       Bebas
b.      Hukuman disiplin
i.                     Teguran tertulis
ii.                   Pencabutan str
iii.                  Pencabutan sip
iv.                 Wajib pendidikan
3.       Mal medic pidana
a.       Penyidik
b.      Pengadilan : bebas,penjara/denda
H.      4 macam pelanggaran yg mungkin dilakukan dokter
1.       Pelanggaran etika dengan sanksi dari MKEK
2.       Pelanggaran disiplin dgn sanksi dr MKDKI
3.       Pelanggaran administrasi dgn sanksi  dr dinas kesehatan
4.       Pelanggaran hokum dgn sanksi dari pngak hk sesuai KUHP 369,360&361 KUHPER 1365&1366

I.        Betuk pseudo etunasia
1.       Pengakhiran perawatan pasien karena gejala mati batang otak
2.       Pengakhiran hidup seseorang akibat keadaan darurat
3.       Memberhentikan perawatan medic yang tdk berguna lagi
4.       Menolak perawatan medic
ETUNASIA
A.      Atas permintaan
1.       Pasif(auto)(1)
2.       Aktif
a.       Langsung : pasal 344 kuhp
b.      Tidak langsung : pasal 344,359 kuhp (3)
B.      Tidak atas permintaan
1.       Pasif(Zinloe)(2)
2.       Aktif
a.       Langsung : 388,340
b.      Tidak langsung : : 388,340,359(4)
1.       Autonasi tidak memenuhi unsure melawan hokum
2.       Tidak ada suatu tindakan melawan hokum jika secara medis dapat dipastikan bahwa suatu tindakan medis tidak ada gunanya lagi. Jika tdk dapat dibuktikan secara medic  dpt dikenakan pasal 338,339kuhp
3.       Jika disini dapat dibuktikan bahwa dokter melakukan suatu tindakan medic dengan tujuan meringankan pederitaan pasien maka paling berat dikenakan pasal 369 kuhp, bila hal ini tidak dapat dibuktikan maka dapat dikenakan pasal 344kuhp
4.       Penjelasan sama dengan no 3 tapi hanya bila tidak dibuktikan bahwa tindakan medic ditujukan untuk meringankan penderitaan pasien maka dapat dikenakan pasal 338,340 kuhp
·         2,3dan4 perlu adanya konsultasi ddengan pihak lain
·         1 harus ada kodisir” atau pernyataan dari pasien



1.       Bagai mana jika timnul keluarga menyetujui operasi dan pasien tdk menyetujuinya begitupun sebaliknya?
Jawab : dilihat dari sudut yuridis maka dokteer secara hokum sudah boleh melakukan bedah atau operasi dengan hanya persetujuan pasien sendiri. Dokterpun haru memberikan informasi tentang segala resiko apabila tidak disetujui oleh pasien atau keluargany

2.       Apa yg dimaksud stsndar profesi kedokteran?
Jawab : mnrt prof.h.ijeleinen tindakan medis disebut dengan lege.artis yaitu jika tindakan itu sudah dilakuakan sesuai standar profesi dokter. yang dimaksud adalah suatu tindakan medic seseorang dokter sesuai dengan standar profesi kedokteran jika dilakukan secara teliti sesuai ukuran medic sebagai seorang dokter yang memiliki kemampuan rata” di bidang dengan dokter dari kategori keahlian medic yang sama dengan sarana upaya yang memenuhi perbandingan yang wajar atau professional dibidang dengan tujuan konkrit tersebut.
3.       Apakah hakim meluluskan permintaan dokter tersebut?
Jawab : diatur dalam ayat 2 pasal 170 KUHAP yang berbunyi hakim menentukan sah atau tidaknya segala alas an untuk permintaan tersebut
4.       Penanggulangan mala praktik medic dalam dua bidang ?
Jawab :
a.       Bidang kedokteran dilakukan melalui penjagaan kualitas dapat diupayakan  adanya penanggulangan timbulnya kasus mala praktik.penjagaan kualitas medic dapat dicapai dengan audit medic (evolusi secara sistematis dari kualitas pelayanan medic) dan dapat pula rumah sakit menyediakan tim atau komisi yang disebut malpraktik rivew conmite yang bertugas membahas keadaan rumah sakit secara priodik mengenai kesalahan tentang kesehatan personil RS tersebut
b.      Bidang hokum dapat dilakukan dengan usaha mempertahankan suatu tingkat kualitas professional kedokteran yang tinggi dengan menciptakan hokum disiplin tenaga kesehatan termasuk para dokter . dengan tujuan diciptakanya adlah :
1)      Melindungi masyarakat

2)      Memberikan kepastian hokum kepada tenaga kesehatan termasuk dokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar